![]() |
Source |
Motsach sepi siang itu. Hanya seorang lelaki paruh baya yang sedang duduk di balik meja pengunjung. Ia sedang sibuk membereskan sisa minuman orang yang datang sebelumnya. Pintu bergemerincing lagi, seorang lelaki muda masuk ke dalam Mostach. Perawakannya tinggi kurus dan raut mukanya menyiratkan dengan tegas bahwa ia bukan penduduk asli. Matanya berwarna hazelnut, dan ketika berbicara kata-katanya berlogat asing yang belum didengar sebelumnya.
Baca cerita sebelumnya disini