#19 Change

oleh | Jun 4, 2013 | #31harimenulis, #31harimenulis2013 | 2 Komentar

Source

Perubahan itu selalu datang dan semua orang harus siap. Haegen menurunkai gerendai besi tempatnya berjualan. Jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Toko harus sudah tutup namun semua rotinya masih belum habis terjual. Haegen memutar kunci gerendai besinya dua kali ke arah kanan dan mengangkatnya sedikit untuk memastikan bahwa toko kecilnya sudah terkunci. Ia lalu berjalan gontai menuju apartemen sewaannya. Tangan kanannya menjinjing sebungkus roti sisa untuk bekal sarapannya esok hari.

Sorot mata tegas yang dimiliki Haegen kini tak lagi tampak. Yang tercermin dibalik pantulan mata birunya adalah hasil dari kerja kerasnya selama beberapa bulan disini. Rasa berat selalu ia rasakan di beberapa minggu pertama.  tapi sama seperti sungai yang melarutkan satu persatu kelopak bunga yang berguguran sebelum hilang dan hanyut ke muara yang lebih besar, perasaan lelah Haegen pun lama-lama sirna seiring dengan berjalannya waktu. Semoga ini langkah yang tepat, semoga semuanya berjalan lancar doanya selalu di setiap pagi.

[5…]

Baca cerita sebelumnya disini

Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Mashita Fandia
Mashita Fandia
9 years ago

Diaz, aku ngikutin ceritamu yang buat #31harimenulis lho… Tetep semangat nulisnya ya Yaz, soalnya aku juga semangat bacanya, hihi :3

Diaz Bela Yustisia
Diaz Bela Yustisia
9 years ago

waaa.. makasih Mashi 😀

HI THERE!

DIaz Bela Blog

Diaz Bela Yustisia

Generasi 91, seorang ibu, dan ex-News TV Reporter yang sekarang sedang meniti “karir” di dunia digital.
Saya menulis tentang hal-hal yang saya sukai: pengalaman, opini, traveling, kuliner, dan lain-lain!
Talk to me about anything! 🙂

Arsip

MEMBER OF:

logo komunitas blog
logo komunitas blog
Logo Komunitas BRT Network