![]() |
Source |
Perubahan itu selalu datang dan semua orang harus siap. Haegen menurunkai gerendai besi tempatnya berjualan. Jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Toko harus sudah tutup namun semua rotinya masih belum habis terjual. Haegen memutar kunci gerendai besinya dua kali ke arah kanan dan mengangkatnya sedikit untuk memastikan bahwa toko kecilnya sudah terkunci. Ia lalu berjalan gontai menuju apartemen sewaannya. Tangan kanannya menjinjing sebungkus roti sisa untuk bekal sarapannya esok hari.
Baca cerita sebelumnya disini
Diaz, aku ngikutin ceritamu yang buat #31harimenulis lho… Tetep semangat nulisnya ya Yaz, soalnya aku juga semangat bacanya, hihi :3
waaa.. makasih Mashi 😀