#22 – Take a Bow – THE CAMENERS

oleh | Mei 22, 2011 | #31harimenulis, The Cameners | 2 Komentar



NENEK MOYANG adalah tema kedua saya dalam proyek #31harimenulis. Saya penasaran dengan identitas nenek moyang saya. Lalu, saya bersama teman saya yang enggan disebut namanya, mulai berpetualang untuk mencari fakta-fakta tersembunyi tentang nenek moyang saya. Dimulailah petualangan saya bersama teman saya yang enggan disebut namanya ke Pulau Tubby. Kami lalu bertemu duo musikal THE CAMENERS, yang terdiri dari Monster Panu dan Siluman Doraemon. Mereka berdua disinyalir mengetahui identitas nenek moyang saya. Selama LIMA HARI KEDEPAN (terhitung 12/5) saya akan memposting mengenai obrolan-obrolan saya dengan THE CAMENERS. Untuk mengetahui lebih lanjut mengapa saya mencari nenek moyang saya, bisa dibaca DISINI. Selamat menikmati! Salam THE CAMENERS! 🙂
UPDATED! — Berhubung beberapa waktu yang lalu blogger sempat error, jadi saya posting tulisan ke #13 dan #14 disini.Silakan mampir 🙂

Perasaan manusia seperti hiasan kristal. Indah tetapi rapuh. Tegar hanya tampilan luarnya. Mana ada yang tahu?
Perasaan dapat lembut sekaligus manis seperti gula-gula kapas. Dapat juga sakit dan pedas seperti sambal yang di ulek. Dapat pula datar seperti cor-coran lantai atas atap gedung. Mana ada yang tahu?

Letak perasaan manusia ada di dalam hati, hati manusia berada diantara rongga dada, hati adalah satu paket dengan eksistensi manusia. 

Manusia memiliki cukup kepintaran untuk berpikir, tapi tidak untuk mengendalikan. Suasana hati dapat mengendalikan perasaan, tapi perasaan tak dapat mendominasi hati. Perasaan yang melampaui batas akan mempengaruhi hati. Tapi hati tak punya nalar yang cukup untuk dapat bernegosiasi dengan pikiran.

Jangan dikira hati dan perasaan hanya dapat disakiti oleh benda mati. Manusia seperti kanibal yang menyayat dirinya sendiri. Mereka menyakiti hati dengan bagian tubuh lain yang dimiliki. Lidah.

Lidah bukan hanya otot rangka dalam lantai mulut. Lidah bantu membentuk apa yang terpikir dan yang butuh untuk dijabarkan. Letaknya tersembunyi namun kadang menyakiti, seperti ucapan dan janji yang tak ditepati.

Manusia adalah berpikir, manusia selalu berkekspektasi, maka tepatilah janji. Jangan menjadikan dirimu kanibal pemakan hati. Kita sama-sama manusia yang bernadi yang kesal atas ucapan lidah yang menyayat hati.

***

“Tidak ada yang suka dibohongi. Maka jangan berjanji jika kamu merasa tidak sanggup untuk menepati. Bicarakan apa yang kamu rasakan jika kamu sudah mencapat titik batas tapi belum mendapatkan apa yang kamu inginkan. Buat mereka mengerti, dengan berbicara dari hati ke hati.” ucap Siluman Doraemon.

“Nenekmu adalah penyair sekaligus penulis lagu yang semuanya terarsip di buku ini” tambah Monster Panu.


Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
sheila
sheila
12 years ago

hi diaz.. don't forget to follback ya. thank u 🙂

Diaz Bela Yustisia
Diaz Bela Yustisia
12 years ago

sudah sheila 🙂

HI THERE!

DIaz Bela Blog

Diaz Bela Yustisia

Generasi 91, seorang ibu, dan ex-News TV Reporter yang sekarang sedang meniti “karir” di dunia digital.
Saya menulis tentang hal-hal yang saya sukai: pengalaman, opini, traveling, kuliner, dan lain-lain!
Talk to me about anything! 🙂

Arsip

MEMBER OF:

logo komunitas blog
logo komunitas blog
Logo Komunitas BRT Network