#24 Vietnam

Written by Diaz Bela

Seorang ibu milenial, ex-News TV Reporter, dan digital enthusiast. Saya menulis tentang hal-hal yang saya sukai: pengalaman, opini, traveling, kuliner, dan lain-lain.

11 Juni 2013

Pak tua itu menyodorkan sebuah menu kearah Travng. Ia lalu mencatat sesuatu dan berjalan menuju dapur untuk membuat sendiri secangkir moccacino panas pesanan pelanggan barunya itu. Kadang, jika ia sedang luang, Haegen memang sering meluangkan waktunya untuk berinteraksi langsung dengan pengunjung Motsach. Tak jarang ia jugalah yang langsung turun tangan dalam membuat pesanan para pelanggannya.
Travng, nama yang unik. Mengobrol sekilas dengannya cukup untuk membangkitkan kenangan Haegen terhadap Vietnam. Beberapa tahun setelah Haegen menginjakan kakinya di Indonesia dan bisnisnya ini sudah mulai berjalan, ia sempat meninggalkan Indonesia untuk berlibur sekaligus mencari resep ke Vietnam. Another tropical island. Banyak tempat indah yang ia kunjungi disana, banyak orang yang ia temui disana, banyak obrolan yang mengalir disana. Karena itulah Motsach lahir, diilhami dari tujuan Haegen untuk memfasilitasi para kutu buku, mewadahinya dalam satu tempat nyaman, berisi, dan tentu, memanjakan perut. Bookwarm: Motsach.
Lima belas menit berlalu, moccacino panas sudah siap di dalam sebuah cangkir berwarna oranye. Asapnya yang ringan keluar dari coffee artwork bergambar kelinci hasil tangan kreatifnya, menyebarkan semerbak aroma kopi. Dengan hati-hati ia membawa cangkir itu keluar dapur.
“Silakan,” kata Haegen sambil menyodorkan moccacino-nya ke arah Travng. Terlihat di depan lelaki itu sudah ada teman perempuannya yang tadi diceritakannya.
“Sella, perkenalkan, ini adalah Mr.Haegen, pemilik Motsach.” ujar Travng.
Haegen sudah familiar dengan wajah perempuan itu. Ia juga salah satu pelanggannya.
“Sella.” Katanya sambil menjulurkan tangan yang disambut oleh Haegen.
“Baiklah, selamat menikmati hidangannya, Mr.Travng, saya akan kembali dan membawakan menu untuk Ms.Sella.” Haegen berbicara dengan bahasa inggris berlogatnya sambil tersenyum ramah. Ia lalu berjalan menuju dapur dan menghilang di balik pintu.

Arsip

MEMBER OF:

logo komunitas blog
kumpulan emak blogger
Logo Komunitas BRT Network
Seedbacklink

Baca Juga Artikel Berikut:

#25 Dari Motsach 🙂

Siang tadi saya dikagetkan oleh kabar dari Inez, rekan kantor sekaligus adik tingkat saya di Komunikasi UGM. Katanya...

#23 Waiting

“Menunggu seseorang?” sapa sebuah suara membuyarkan lamunan Travng. Pak tua itu menatapnya. Sorot mata biru ramah yang...

#22 I’m Gonna Find Another You

Kenangan adalah pedih yang menjelma jadi bom waktu dan bersemayam dalam hati. Hanya diperlukan satu penyulut yang bisa...

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments