Ambivalensi

Written by Diaz Bela

Seorang ibu milenial, ex-News TV Reporter, dan digital enthusiast. Saya menulis tentang hal-hal yang saya sukai: pengalaman, opini, traveling, kuliner, dan lain-lain.

15 Maret 2014

Dalam Kilat mata itu, ada keraguan yang dipendam sejak lama. Yang muncul sesekali ketika disulut, seperti anjing berkepala tiga tanpa petikan kecapi pengantar tidur. Hanya pada malam sorot mata itu berkiblat. Dibawah sinar bulan, ia bercerita sambil bersandar di tetes embun pertama. Wajahnya bermandikan sinar biru. Bulan malam mini kurang bersahabat. Hari ini pikirannya bagai terminal pertanyaan.

Apa yang menghantuinya? Diam-diam mencuri satu-satunya yang ia punya. Membuatnya gila dan menghentikan saluran oksigen ke kepala. Seperti budak yang menghamba, Kilat takluk dengan bisu. Perlahan tumbuh pertanyaan yang terus mengakar, hidup, berevolusi menjadi hama penghancur segala. Lalu semuanya terasa asing. Sebelum gelap meninggalkan tanda tanya besar.
Lalu aku disini, berdiri menghadap cermin dan hanyut dalam ambivalensiku sendiri.

Arsip

MEMBER OF:

logo komunitas blog
kumpulan emak blogger
Logo Komunitas BRT Network
Seedbacklink

Baca Juga Artikel Berikut:

Lost

SourceAda yang hilang dari sorot matanya.Mata yang biasanya menatapku tajam itu tiba-tiba melunak, hampa tanpa...

Kisah Petik #FF2in1 (2)

Namaku Petik, usiaku 40 tahun, cukup tua untuk menjadi sejarah.Tak seperti biasanya, hari ini aku duduk di sudut...

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments