oleh Diaz Bela | Mei 23, 2013 | #31harimenulis, #31harimenulis2013
Travng menginjakan kakinya di Indonesia. Destinasi negara pertamanya dalam rute Asean travel. Ia membopong ransel besarnya dan bergegas mencari penginapan. Perjalanan membuatnya jetlag. Ia sangat lelah, pelupuk matanya seperti digantungi oleh pemberat 10kg. Ia lalu...
oleh Diaz Bela | Mei 22, 2013 | #31harimenulis, #31harimenulis2013
SourceLelaki itu hanya bisa menatap Dinda dalam diam. Terlalu banyak penjelasan dalam air mata kekasihnya yang bisa ia tangkap.”Udah dong…” Lelaki itu berusaha menenangkan Dinda.”Kenapa kita kayak gini sih? Kenapa kita terlalu berani?”...
oleh Diaz Bela | Mei 20, 2013 | #31harimenulis, #31harimenulis2013
Source Lelaki Bermata Hazelnut itu menatap perempuan yang duduk di depannya. “Sejak kapan kau sampai disini?” tanyanya.“Baru saja. Kau terlalu sibuk dengan bacaanmu.” Ucap si perempuan sambil mengambil majalah si lelaki dan membolak-baliknya. “Kapan kau...
oleh Diaz Bela | Mei 19, 2013 | #31harimenulis, #31harimenulis2013
Source Lelaki itu bermata hazelnut. Dimejanya terdapat secangkir espresso panas yang uapnya masih mengepul, menjelma menjadi embun yang merayap di dinding kaca tempat bahunya bersandar. Lelaki itu mengubah posisi duduknya. Matanya tak lepas dari buku Traveling...
oleh Diaz Bela | Mei 18, 2013 | #31harimenulis, #31harimenulis2013
SourceParis, Desember 1991.Pagi ini Paris diselimuti es sisa hujan salju semalam. Sejauh mata memandang, semuanya tampak putih. Dari genting-genting rumah, pohon, lampu jalanan, hingga atap mobil. Salju-salju itu juga menutupi seluruh halaman rumah di Perumahan...
oleh Diaz Bela | Mei 17, 2013 | #31harimenulis, #31harimenulis2013
Sella menaiki anak tangga terakhir yang membawanya naik ke Mostach Coffee Shop. Ia celingukan memandang sekeliling ruangan mencari sosok Dinda. Tak lama kemudian matanya menangkap sosok perempuan dengan panjang rambut sebahu berwarna merah menyala: Dinda. Dengan...
oleh Diaz Bela | Mei 16, 2013 | #31harimenulis, #31harimenulis2013
Motsach berdiri berhimpitan diantara bangunan-bangunan lain di sepanjang Jalan Edelweis. Dindingnya bewarna hijau tosca yang sedikit pudar. Bukan pudar karena dimakan usia, konon katanya tukang cat terlalu banyak mencampur air kedalam cat tembok saat mengecat toko...
oleh Diaz Bela | Mei 15, 2013 | #31harimenulis, #31harimenulis2013
Sella masih meringkuk di bawah selimut. Temperatur ruangan kamarnya bersuhu 18 celcius padahal sinar matahari di luar sudah berada tepat di atas kepala. Terima kasih pada kotak pendingin ruangan yang membuat Sella betah meringkuk tertutup selimut di sekujur tubuhnya....