Japan Stories: 3 Tempat di Osaka yang Bisa Dikunjungi dalam Satu Hari

osaka-satu-hari

Written by Diaz Bela

Seorang ibu milenial, ex-News TV Reporter, dan digital enthusiast. Saya menulis tentang hal-hal yang saya sukai: pengalaman, opini, traveling, kuliner, dan lain-lain.

18 Oktober 2015

Day 3
Osaka

Hola! Jadwal saya di hari ketiga Japan Trip masih di Osaka. Niat kami, mengunjungi trade mark Osaka yang mudah dijangkau menggunakan JRP (dimana sih di jepang yang nggak mudah dijangkau naik transportasi umum? :’D). Intinya, menjelajah tempat di Osaka secara maksimal dalam satu hari!

Mulai Keliling Osaka

Kami memulai perjalanan sekitar pukul 8.30 waktu setempat. Keluar hostel langsung disambut hawa yang dingin walaupun matahari bersinar terik sekali! Dari stasiun Fukushima, hanya sekali naik kereta menuju stasiun Universal Studio. Ya tujuan utama kami hari itu adalah ke Universal Studio Jepang.

Kami merencanakan untuk ke 3 tempat dalam hari itu. Dan untungnya kesampaian semua :’) Berikut tiga tempat yang kami kunjungi:

1. Museum Takoyaki Osaka

Oishii!!

Osaka adalah kota takoyaki! Konon di jalanan Osaka terdapat buanyaaak sekali kedai yang menawarkan takoyaki. Panganan bulat berisikan gurita ini merupaka camilan wajib yang biasa disantap warga sekitar. Bahkan saking terkenalnya, sudah umum ditemui wajan kecil bulat pembuat takoyaki di rumah penduduk Osaka 🙂

Makanya, nyesel kalau kesini tapi nggak coba jajan takoyaki. Museum Takoyaki yang terletak di kompleks Universal Studio adalah salah satu tujuan kami. Letak museumnya di lantai dua dan nggak jauh dari pintu masuk Universal. Ketika sampai, museum takoyaki masih belum buka, jadi kami keliling-keliling dulu ke toko aksesoris dan action figure yang buanyaaaaak banget di sana.

Museum Takoyaki buka pukul 10 waktu setempat. Kalau kata saya, museum ini lebih tepat disebut sebagai foodcourt dibandingkan museum. Beberapa kedai tampak berderetan menawarkan jajanan yang sama: takoyaki. Ada juga beberapa stand yang menawarkan oleh-oleh dan souvenir berbau takoyaki.

Teriakan abang-abang dan mbak-mbak penjaga kedai lantang terdengar seiring kaki kami berjalan lebih masuk ke museum. Perut kami sudah bergemuruh minta segera diisi, tapi hati masih galau mau pilih makan di kedai yang mana. Beberapa kali kami terhenti di satu kedai, lihat-lihat, dan keluar tanpa memesan. Belagak jadi turis nyebelin Sungguh galau sekali kami hari itu.

Sayup-sayup kami mendengar abang-abang dan mbak-mbak takoyaki meneriakan kata “Enak!” “Enak!” di depan kedai mereka sambil sesekali tersenyum ramah terhadap kami. Saya nggak terlalu jelas mendengar, tapi kata Dwi, mereka mengucapkan beberapa kata dalam Bahasa Indonesia dengan dialek Jepang. Hehehe, mungkin penampilan kami yang “beda” sudah tidak asing lagi dengan artian turis Indonesia? Atau ketenaran diazbela.com sudah mencapai Osaka? *minta digampar*

Setelah rasa lapar mengalahkan kegalauan kami, akhirnya kami memutuskan untuk masuk ke salah satu kedai yang ukurannya cukup besar dibandingkan dengan kedai yang lain. Satu porsi takoyaki isi enam buah harganya ¥650, dan satu porsi takoyaki isi sepuluh buah harganya ¥1000. Dengan polosnya kami pesan 3 takoyaki isi 10 buah dan 3 ocha dingin seharga @¥250. Semuanya dipesan menggunakan mesin! Karena kami katrok dan gak bisa baca kanji, akhirnya minta tolong abang-abangnya untuk bantuin pesan 🙂

Oh ya ketika membuat Video CJ ini, saya sempat ngobrol pakai bahasa inggris (dan isyarat) ke juru masaknya. Saya tanya sudah berapa lama dia menjadi koki takoyaki, dan ternyata sudah 15 tahun! Wow, how lucky he is to live in his passion!

Mana yang lebih mirip sama gurita?

Dekorasi kedai dipenuhi sama gambar gurita. Ya iyalah, kalau gambar lele namanya penyetan pekalongan, bukan museum takoyaki!

Piring penyajiannya unik

Mencoba Takoyaki Ter Enak Selama Hidup di Dunia. Nggak Bohong!

Gak lama takoyaki kita datang! Itadakimasu! Gigitan pertama langsung lumer di mulut. ENAAAAAAKKKKKK!!!! Lembut tepungnya, kenyal daging gurita, alot robekan gurita bakar aroma asap, dicampur rasa sangau dari bumbunya, pokoknya kompilasi yang paripurna!! (buset, berasa nulis naskah kulgen:’() Duuuuuhhh sampe sekarang kelezatannya masih kebayang! Beda dengan semua takoyaki yang pernah saya coba di Indonesia!

Belum lagi tampilannya yang ciamik! Piringnya pakai bambu yang dibentuk menyerupai perahu! ENYAAAAAKKKKK!!!!

Lagi asik makan, saya noleh ke mbak-mbak pengunjung di sebelah. Mereka duduk berdua saling berhadapan dan Cuma pesan satu porsi takoyaki isi enam! OH JADI HARUSNYA GITU YA PESANNYA! Rakus juga ya kita! Hahahahaha, gak papa, belum tentu bisa kesana lagi kan :”)

2.Universal Studio

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh diazfoundation.org menyebutkan bahwa kegaulan seseorang naik drastis ketika mereka berhasil foto di depan lambing Universal Studio. Jadi inilah yang saya lakukan pertama kali.

Foto yang paling mendingan, ini pun matanya merem.

Inipun merem dan ketutupan kerudung

Kita bertiga sebenarnya nggak pengen-pengen amat ke Universal Studio Jepang. Pasti kalian semua juga berpikirian sengak seperti ini kan: “dih, ngaapain lo ke Universal Studio Jepang? di Singapur juga ada kali!”; atau “ah, penelitian macam apa itu! Datanya tidak konkrit! Katanya jurnalis yang doyan riset?! Variabel pendukungnya kurang! Pitchingan anda ditolak!!!!”

Destinasi Utama di US Jepang: The Wizarding World of Harry Potter!

Yups, tul ngets kalau di Singapura juga ada Universal Studio, tapi mereka nggak punya THE WIZARDING WORLD OF HARRY POTTER! HA!

Selain dikenal sebagai geng komik, kami bertiga cinta ngetz sama buku-buku Harry Potter. Momen rilisnya film Harry Potter juga selalu kami jadikan sebagai ajang reuni satu geng :’). Saya ingat sekali, setelah nabung habis-habisan untuk beli buku Harry Potter kelima yang baru terbit (dan super tebal itu), saya bertekat untuk koleksi seri hard covernya. Dan semenjak itulah uang jajan saya koordinir dengan baik. Nabung setiap hari sampai buku Harry Potter keenam terbit. Rebutan PO bareng Dwi dan Sammy di toko buku, baca bareng sambil telpon-telponnan… ah… masa-masa itu….

OKE, back to the topic. Tiket universal studio sudah kami beli jauh-jauh hari di Jakarta. Saya beli di Jalan Tour, Jakarta Selatan. Lumayan dapat yang lebih murah :’)

Kalau mau masuk ke The Wizarding World of Harry Potter, kita harus menunjukan tiket universal, dan mendapatkan satu tiket khusus berwarna kuning untuk masuk ke arena Harry Potter tersebut. Penukaran tiket ada di dekat pintu masuk The Wizarding World of Harry Potter. Dimana? Silakan tanya ke abang-abang dan mbak-mbak penjaga. Mereka saaaaaangaaaaat ramah ^^

AND NOW I’M LIVING MY DREAM. YES, ME, MRS WEASLEY!!

I’m pointing at Sirius Black’s poster
Owl post, nyari Hedwig :3
Halfway to Flourish & Blotts but it closed 🙁
This is it: BUTTERBEER!!!
Toko sihir Weasley, yang paling rame dan paling bikin pusing karena banyak orang 🙁
Akhirnya gak beli apa-apa
Foto sama dedek-dedek Jepang kawaiiii <3

Selain ke dunia Harry Potter ini, kita nggak banyak naik atraksi. Sebenernya sih Cuma naik satu atraksi. Semacam perang bintang di dufan (lupa namanya). Hahahaha. Kita kebanyakan jalan, masuk toko souvenir, dan foto-foto :”). Oh ya, bagi yang berhijab, kalau mau naik atraksi yang gonjang-ganjing, harus pakai alat khusus, semacam penjepit yang dikaitkan ke kerudung dan baju. Alasannya biar kerudung kita gak berantakan. Duh so sweet banget ya, mereka nggak tau kalau dunia perhijaban sudah ada peniti dan jarum pentul. Hehehe

3.Hep Five

Sekitar pukul 18.00 waktu setempat kami memutuskan untuk kembali ke hostel. Capek ciyn. Setelah istirahat dan mandi-mandi syantek, saya dan Sammy masih pengen ngebolang tapi Dwi gak ikut karena harus beres-beres barang. Akhirnya saya dan Sammy keluar lagi dengan tujuan: beli titipan tumblr Starbucks Osaka dan ke Hep Five.

Tujuan pertama kami ke Stasiun Osaka. Konon kata Mbah Google Hep Five terletak nggak jauh dari situ. Ya sudah, sekalian kami booking tiket untuk pergi ke Kota Tottori. Tottori adalah kota wajib yang harus saya kunjungi karena disana ada museum AOYAMA GOSHO! My fav mangaka! 😀 (drama tentang pesan tiket shinkansen ke Tottori akan dibahas di postingan selanjutnya).

Tiket sudah di tangan, saatnya mencari Starbucks! Sebenarnya di Stasiun Osaka juga ada Starbucks, tapi mereka nggak menjual tumblr. Alhasil, jalanlah saya dan Sammy ke arah Hep Five sambil celingukan mencari Starbucks. Kami menggunakan google maps dan GPS (Gunakan Penduduk Sekitar a.k.a nanya-nanya) untuk menuju Hep Five.

Menikmati malam di Osaka sekaligus makan malam

Nggak susah mencari Hep Five, bianglala raksasa terlihat jelas dengan warna merah berpendar. Apalagi di malam hari. Sebelum menuju pintu masuk, kami melihat seorang musisi jalanan ganteng yang kualitas musiknya ciamik punya. Abang ini menggenjreng gitarnya dan meluluhkan hati kami berdua. Yes, he’s @Lv1998b.

Hati adek jangan ikutan di genjreng dong bang~ <3

Kami nonton pertunjukannya sebentar, trus lari ngibrit takut Hep Fivenya sudah tutup. Untungnya belum dan kami menjadi pengunjung terakhir (naik sekitar pukul 20.30 ;p). Ongkos naik bianglala ¥500 per orang. It’s all worth it! Pemandangan malam Osaka breathtaking banget. Baguuuussss! Lampu-lampu gemerlapan rapi, sunyi, but I find it very romantic. Semua capek hari itu luntur rasanya ketika melihat pemandangan malam dari ketinggian. Yes, so far Osaka is my Favorite city in Japan!

Gelaaaap!
Lehernya encok semua :”D

Selesai naik bianglala, ternyata abang abang penggunjreng gitar itu masih ada. Kami santai-santai sebentar untuk menikmati lagu yang dia bawakan (walaupun nggak ngerti artinya apa). I see passion on his eyes. Please kindly check their (yes, turns out he’s a duo, not a solo singer :3) youtube video here. Jangan lupa, kalau lagi main ke Osaka dan bertemu @Lv1998b, tell him/them I say hi <3 (hi nya pakai love ya, biar unyu).

@Lv1998b  and his fans from Indonesia :’)

Nggak kerasa sudah jam 11 malam. Kami harus segera pulang sebelum kehabisan kereta. Perjalanan masih panjang, besok pagi harus berangkat ke Tottori dan memulai petualangan baru!

Malam terakhir di Osaka ditutup dengan indah.

I love Osaka 🙂

================

Japan Stories adalah postingan yang saya buat untuk menceritakan perjalanan dan pengalaman saya traveling ke Jepang selama delapan hari, terhitung dari tanggal 20-28 Mei 2015. Pertanyaan mengenai perjalanan dan itinerary bisa diajukan melalui komen di setiap postingan. Perjalanan bisa dibaca secara utuh disini, Enjoy reading! 🙂

Arsip

MEMBER OF:

logo komunitas blog
kumpulan emak blogger
Logo Komunitas BRT Network
Seedbacklink

Baca Juga Artikel Berikut:

Subscribe
Notify of
guest

4 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Noni Rosliyani
Noni Rosliyani
9 years ago

Aakk… gantengg.. kayak Kyuhyun.

Diaz Bela
Diaz Bela
9 years ago

Suaranya juga mbaaakk ???

wianwee
wianwee
9 years ago

hai salam kenal. takoyaki itu gurita (tako) bukan cumi (ika). sy lagi berencana ke jepang ni, tulisannya cukup membantu

Diaz Bela
Diaz Bela
9 years ago

Haiii.. makasih koreksinya, sudah di revisi 😀
Waa syukurlah kalau membantu, semoga travelingnya lancar! 🙂