Japan Stories: Menginap di Bandara Haneda

menginap-di-bandara-haneda

Written by Diaz Bela

Seorang ibu milenial, ex-News TV Reporter, dan digital enthusiast. Saya menulis tentang hal-hal yang saya sukai: pengalaman, opini, traveling, kuliner, dan lain-lain.

11 Juni 2015

Day 1
Jakarta-Kuala Lumpur-Haneda

Pesawat kami berangkat Kamis, 20 Mei 2015 pukul 06.30WIB. Dwi berangkat dari Sukabumi, Sammy dari Bandung, dan saya langsung dari Jakarta. Kami berjanji ketemu di Bandara Soekarno Hatta pukul 02.00 WIB. Yup, menginap di bandara menjadi pilihan karena saya karena takut gak bisa bangun pagi >.< belum lagi macet Jakarta di pagi hari yang, alamak, bikin esmosi tingkat dewa. Jadi, sembari nungguin Dwi yang udah standby dari jam 11an, jam 01.00 teng saya sudah berangkat menuju Soetta. Yep, I’m zuuper excited!!

Setelah lepas landas, kami tiba di Kuala Lumpur pukul 09.30 waktu setempat. Bodornya, saya dan Dwi sama sekali nggak tukar mata uang ke Ringgit. Pikir saya waktu itu, kagok kalau nuker-nuker uang lagi, mendingan gesek CC aja, hehe. Tapi, gak semua toko di bandara KL menerima CC. Beruntung, Sammy punya uang ringgit. Kami bertiga akhirnya bisa sarapan sambil menunggu pesawat yang dijadwalkan berangkat pukul 13.30 waktu setempat.

Menghabiskan waktu, kami gatel banget pengen jalan-jalan keliling bandara. Tapii beruntunglah kami menemukan kursi pijat. Niat keliling bandara langsung dibatalkan dan kami langsung berebut pakai kursi pijat ini. Tarifnya, 5 Ringgit per 10 menit. Tapi sayang, dari 4 kursi, hanya satu yang bisa berfungsi. Gantian deh :’)

Menghabiskan waktu sambil wefie di bandara KL 😀

Gak kerasa pesawat kami sudah tiba. Setelah menyantap makan siang di pesawat (apalagi kalau bukan menu nasi lemak Pak Naseer), kami tertidur pulas. 

Nasi lemak Pak Naseer yang tersohor se-AirAsia

Oh ya, kami memesan menu makanan ini jauh-jauh hari melalui website AirAsia. Selain lebih murah, kami juga makan siang kami juga dihidangkan lebih cepat daripada yang baru memesan di atas pesawat J

***

Asik, sampai di Haneda! 😀

Menginap di Bandara Haneda

Kami sampai di Haneda pukul 21.30 waktu setempat. Pertamakali menginjakan kaki di Jepang rasanya nggak bisa berhenti tersenyum. Kesenggol orang, keep smile. Tasnya nyangkut di koper orang, keep smile. Di toyor orang, keep smile. Dicubit orang, keep smile. Ditonjok orang, keep smile *sambil bawa clurit* ;))

Penampakan tombol-tombol di toilet di Bandara haneda. Katrok? Biarin! ;p 


Well
, kami sampai di terminal kedatangan Bandara Haneda lantai 2F. Hal pertama yang ingin kami lakukan di bandara adalah menukar kuitansi JR Pass yang sudah dibeli di Indonesia dengan tiket JR Pass. Maka, kami pergi ke pusat informasi. Oh ya, perlu diketahui di Bandara Haneda, yang beroperasi selama 24 jam hanya terminal internasionalnya saja ya. Terminal domestiknya tutup pukul 22.00.

Buat yang mau bersih-bersih, bisa mandi di bandara lho. Tarifnya sekitar 1000-an yen kalau ndak salah. Kalau kami sih tahan banting. Cukup cuci muka, sikat gigi, dan semprot parfum aja. Huehehehe 😀

Peta terminal kedatangan internasional 2F Bandara Haneda, Jepang.

Sampai di pusat informasi, ternyata kantor JR sudah tutup dan baru buka keesokan harinya sekitar pukul 8 pagi. Yah, padahal di itinerary yang dibuat, rencananya besok kami sudah harus berangkat pukul 6 pagi menuju Osaka. Semakin pagi semakin baik. Jadilah kami galau, itinerary dirombak.

Setelah lihat-lihat jadwal, kami memutuskan untuk tetap pergi dari Bandara Haneda menuju Stasiun Tokyo besok paginya menggunakan kereta pertama. Stasiun Tokyo dipilih karena kantor JR disana buka lebih pagi. Tapi artinya, besok pagi kami berangkat tidak menggunakan JR Pass. Tak masyalah~ Oke, jadwal selesai saatnya beristirahat!

Sholat di Bandara Haneda

Oh ya sebelum tidur, kami sempat mampir ke mushala / praying room yang ada di Bandara Haneda. Ya, pemerintah Jepang sepertinya sedang menggalakan Jepang sebagai Negara yang ramah terhadap turis muslim. Praying room ini buktinya. Tempatnya nyaman, bersih, dan mudah diakses. Tinggal naik satu lantai dari terminal kedatangan di 2F. Keluar lift, belok kiri. Tempatnya di pojokan, lantai 3F. Praying room ada dua, dipisah antara laki-laki dan perempuan.

Peta terminal keberangkatan internasional Bandara Haneda lantai 3F (Prayer Room)
Lokasi prayer room (lantai 3F terminal keberangkatan ointernasional Bandara Haneda)

Di langit-langit praying room ada tanda kiblat, tapi kami mencocokan lagi dengan aplikasi kiblat dan waktu sholat yang ada di smartphone kami. Hihi, arahnya tepat! Oh ya, di Praying roomtidak disediakan mukena. Jadi, pakai mukena yang sudah dibawa ya.

Penampakan prayer room

Tidur di Mana di Bandara Haneda?

Ketika kami sedang solat, ada petugas patrol yang menghampiri dan masuk untuk memeriksa ruangan. Tampaknya kami terlalu lama berada di dalam praying room. Hehe, maklum, kita kan foto-foto dulu. Si bapak petugas patrol yang tidak bisa bahasa inggris ini mungkin ingin memastikan praying room digunakan sebagaimana fungsinya. Artinya, kita tidak diperbolehkan tidur atau bermalam disini. Siap, pak! Laksanakan!

Jadi, kita tidur dimana?

Membaca beberapa referensi, kami memutuskan untuk tidur di tempat yang paling sepi: lantai 1F. Kami tidur di depan Lawson di lantai 1F. Tempatnya lumayan sepi dan kalau sudah larut, penerangannya dimatikan. Beruntung kami mendapatkan jatah kursi yang lumayan banyak hingga bisa tidur selonjoran diatasnya. Nggak usah malu, karena banyaaak juga turis yang melakukan hal yang sama. Jadi malunya bareng-bareng gitu.. hehehe…

Saya perhatikan, di lantai 1 F ini penjagaannya lumayan ketat. Mulai dari tengah malam, ada petugas yang berjaga mengawasi kami. Dia berdiri dengan sikap “istirahat di tempat”, memperhatikan dalam diam. Tapi, bapak penjaga itu sama sekali nggak melarang kita untuk tidur di kursi bandara tuh. Mungkin bapaknya hanya menjaga keamanan saja. J

Oh ya, Sebelum tidur, kami sempat mampir ke Lawson dulu. Membeli tiket untuk ke museum Fujiko F Fujio (Yeayyy!!) dan beli makanan karena kami lapeerrrr banget!

Menu orang kelaparan :’)

Perut kenyang, saatnya tidur! Perjalanan masih puanjaaangg!! 😀 *nutupin diri pake selimut bali*

================

Japan Stories adalah postingan yang saya buat untuk menceritakan perjalanan dan pengalaman saya traveling ke Jepang selama delapan hari, terhitung dari tanggal 20-28 Mei 2015. Pertanyaan mengenai perjalanan dan itinerary bisa diajukan melalui komen di setiap postingan. Perjalanan bisa dibaca secara utuh disini, Enjoy reading! 🙂

Arsip

MEMBER OF:

logo komunitas blog
kumpulan emak blogger
Logo Komunitas BRT Network
Seedbacklink

Baca Juga Artikel Berikut:

Subscribe
Notify of
guest

25 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
fanny_dcatqueen
fanny_dcatqueen
9 years ago

Feb 2017 nih mba dpt tiket murah k jepang. Aku udh planning mw nginep d bndara aja, tp temen2 bbrp org kyknya keberatan dan keukeuh mw nginep di hotel dkt bandara walo mahal.. Masalahnya aku sndiri ga yakin itu hotel lokasinya bisa jln kaki dr haneda, ato hrs pake shuttle -_-.. Payah nih ajakin org yg ga bs diajak hemat

Diaz Bela
Diaz Bela
9 years ago

Asikkk dapat tiket murah!!! ^^ (ikut seneng) Menginap di bandara atau di hotel pilihan sih, kalau mau, di Bandara Haneda juga ada hotel kok, cuma saya nggak tau berapa tarifnya. Hotel di daerah Tokyo dan dekat bandara itu banyak, tapi sebagai pertimbangan, pikirkan juga transportasi dari dan ke hotelnya. Karena waktu itu pesawat saya sampai Jepang pukul 11 malam, sudah tidak ada kereta yang beroperasi. Kami juga takut keluar malam untuk mencari bus (karena setelah googling bus disana tidak beroperasi 24 jam). Jadilah kami memutuskan menginap di bandara. Sempat teman saya ingin menginap di hotel di dalam bandara, tapi saya… Read more »

Syahri
Syahri
3 years ago

Waaah asik bener bisa ke Jepang ya mbak. Banyak pengalaman mulai dari menginap di bandara hingga mencicipi makanan Jepang langsung ditempatnya.

Muna Hidayat
Muna Hidayat
3 years ago

Nginep di bandara jadi inget The Terminal, hehe..
Bisa tidur nyenyak gak, Kak? Apakah tidur di Bandara Haneda banyak nyamuknya? Atau tidak bisa tidur karena terus-terusan diawasi Bapak Satpam? hehe..

Muna Fitria
Muna Fitria
3 years ago

Nginep di bandara jadi inget The Terminal, hehe..
Bisa tidur nyenyak gak, Kak? Apakah tidur di Bandara Haneda banyak nyamuknya? Atau tidak bisa tidur karena terus-terusan diawasi Bapak Satpam? hehe..

Akarui Cha
Akarui Cha
3 years ago

Bagian yang keep smile beneran bikin aku nggak bisa berhenti ngakak dong Kak. Hahaha ….

Wah bahkan banyak turis yang numpang tidur juga rupanya. Tapi tetep diawasi sama penjaga di sana. Jadi lebih merasa aman apa nggak bisa nyenyak di Kak?

wiwid nurwidayati
wiwid nurwidayati
3 years ago

Seneng banget ya bisa jalan-jalan ke negara lain pas masih muda. Saya masih impian saja. Asyik banget sepertinya…

Allaely Hardhiani
Allaely Hardhiani
3 years ago

Wah, ceritanya seru nih. Alhamdulillah ya, pemerintah Jepang menyediakan prayer room buat muslim. Pengin ke Jepang, tp sayang belum kesampaian. Semoga pandemi bisa segera berlalu dan suatu saat nanti bs kesampaian jalan2 ke Jepang.

Fionaz Isza
Fionaz Isza
3 years ago

Lengkap banget mbak ditulis dari hari pertama sampe hari ke 8. Jadi gak sabar pengen baca sampe kelar

dian
dian
3 years ago

wah senangnya dapat tiket murah
travelling ke jepang ini juga jadi salah satu wishlistku mbak

Jihan
Jihan
3 years ago

Wahh ada prayer roomnya juga ternyata ya mba alhamdulillaah. Keren uhh jadi pengin ikutan mbolang gpp nginep di bandara jg wkwkwk

Ghina
Ghina
3 years ago

Ya ampun teh diaz, seru sekali baca ceritanya. Jadi kangen traveling lg..

Aku dlu pernah transit di Malaysia tapi nggak ngeuh itu nasi lemaknya punya pak naseer bukan ya.. Wkwk

Marita Ningtyas
Marita Ningtyas
3 years ago

Wah bandaranya hebat euy, ada praying roomnya ya. Seumur-umur aku belum pernah menjejakkan bandara di tempat lain kecuali di kota sendiri hehe. Semoga nanti kelar pandemi bisa jalan-jalan menikmati kota/ negara lain.

Btw, Jepang ini salah satu destinasi impian. Semoga suatu saat bisa main ke Jepang juga. Baru cerita Bandara aja seru banget. Apalagi jalan-jalan ke tempat lainnya.

Arai Amelya
Arai Amelya
3 years ago

Aak, jadi inget dulu pernah bermalam di Changi gara2 anak kampung takjuh liat Changi yang keren banget terus ketinggalan MRT gabisa ke dorm ???. Smoga suatu hari aku bisa ke Jepang jugaak!

Mutia Nurul Rahmah
Mutia Nurul Rahmah
3 years ago

terimakasih untuk tulisannya mba, seri tulisan jepang ini bisa jadi referensi bagiku

Yurmawita
Yurmawita
3 years ago

Wah ada praying room keren banget nih, Jepang sudah demikian ramah terhadal muslim. Pengen ah nginao di bandara haha seru kali ya

Nanie
Nanie
3 years ago

Jepang, salah satu bucket list yang belum kesampaian hingga saat ini. Semoga suatu saat bisa menjejakkan kaki di negara ini. Untuk saat ini, bisa baca-baca pengalaman traveler lain dulu, biar pas di sana gak kagok dan malu-malu in wkwkwkkw

Happy Hawra
Happy Hawra
3 years ago

aman kali ya walau tidur di bandara. aku pernah sempet mau tidur di stasiun sini aja takut ?

hebat mba diaz, perjalanan tahun 2015 masih bisa sedetail ini ceritanya. jadi pengin ke jepang juga ?

Siska Dwyta
Siska Dwyta
3 years ago

Haha saya juga ikut tersenyum nih pas baca bagian pertama kali sampai di Jepang. Memang ya momen pertama selalu indah apalagi kalau akhirnya berhasil mendatangi negeri impian, bawaannya pasti pengen senyum terus, hihi..

Yup setuju nih gak usah malu tidur di bandara ya karena banyak turis juga yang melakukan hal yang sama. Mau malu juga sama siapa coba? Hehe

Nisa
Nisa
3 years ago

Aku jadi ikut terbawa suasana ketika nginap di bandara haneda, dan tidur selonjoran dng banyak turis. Asik gitu mbak ngebayanginnya. Jadi berasa piknik rame rame

Nisazet
Nisazet
3 years ago

Aku jadi ikut terbawa suasana ketika nginap di bandara haneda, dan tidur selonjoran dng banyak turis. Asik gitu mbak ngebayanginnya. Jadi berasa piknik rame rame

Nisazet
Nisazet
3 years ago

Aku jadi ikut terbawa suasana ketika nginap di bandara haneda, dan tidur selonjoran dng banyak turis. Asik gitu mbak ngebayanginnya. Jadi berasa piknik rame rame. Hehehe

Nisazet
Nisazet
3 years ago

Aku jadi ikut terbawa loh ka, ketika suasana nginap di bandara haneda, dan tidur selonjoran dng banyak turis. Asik gitu mbak ngebayanginnya. Jadi berasa piknik rame rame. Hehehe

Qoty Intan Zulnida
Qoty Intan Zulnida
3 years ago

Aku juga punya impian pergi ke Jepang. Karenanya baca kisah mengenai berwisata ke Jepang jadi makin kebayang deh