Semuanya bermula dari obrolan iseng.
Malam itu kami berkumpul di kostan Teteh. Perkumpulan itu disengaja, karena pada hari itu pula kami sedang memberikan sedikit kejutan berupa nasi tumpeng pada Teteh yang sudah menginjak usia 23 (mantap teh, sekarang usia kita beda dua tahun! :P). Seperti layaknya perempuan lainnya yang sedang berkumpul, kami mulai ngobrol ngolor-ngidul. Kebanyakan tentang dunia perkuliahan: apa yang dulu pernah terjadi, kenapa si ini bisa begini, kenapa si anu bisa begitu, dan perintilan masalah lainnya hingga akhirnya obrolan kami mulai digiring oleh Plurk.
Ya, Plurk adalah salah satu situs jejaring sosial yang (sayangnya) kurang populer di masa kini. Tiga sampai empat tahun yang lalu, Plurk (di mata saya dan teman-teman) mengalami masa kejayaannya dimana kebanyakan teman saya memiliki akun Plurk dan selalu aktif untuk mencurahkan perasaan dan emosinya melalui media sosial tersebut. Eits jangan pandang sebelah mata dulu kalau kebanyakan curhatan kami adalah kegalauan ababil tingkat dewa karena kami juga sering diskusi di Plurk. Ngobrol masalah kuliah, janjian pergi, berantem, banyak deh pokoknya.
Kami semua kangen Plurk. Ya, ketika flashback ke masa lalu melalui linimasa Plurk, kami mengerti bahwa kini Plurk sudah berubah fungsi. Kami sama-sama mengakui bahwa kami tenggelam dalam media sosial lain dan menganaktirikan plurk, kami mengakui bahwa kami hanya sesekali membuka plurk dan meng-update lini masa kami dengan kalimat-kalimat “berkode”. Kami kangen berlomba-lomba mendapatkan 100 Karma, kami kangen bunyi “tung!” yang khas, kami kangen dengan segala (evilsmirk) dan (evilgrin), kami kangen ngobrol di Plurk.
Betapa kami butuh tempat untuk saling bertukar pikiran hingga ide #KembaliKePlurk pun muncul. Dimulai dari hari ini pukul 21.00, kami ingin berusaha membangun kembali kehangatan yang ditawarkan plurk. Kami ingin membuat cerita lagi dengan bantuan emotikon Plurk. Kami ingin kembali membuat obrolan ringan tanpa basa-basi melalui Plurk. Kami ingin membuat ribut suara laptop/komputer kami dengan “tung” “tung” yang mengagetkan. Kami ingin berlomba lagi untuk mendapatkan 100 Karma. Kami ingin membuat kenangan, lagi, melalui Plurk 😀
Yuk, yang punya Plurk kita sama-sama beraksi lagi. Sampai berjumpa di halaman plurk saya (candYummy), Titi (kaosOblonk), Bebet (PecintaAngkaTujuh), April (AprilMeiJuni), dan Teteh (MojangKarawang). Salam “tung-tung” Plurk! 😀