Sebenarnya saya agak sensitif kalau udah ngomongin tentang kebersihan gigi. Karena gigi itu salah satu bagian tubuh yang krusial banget. Apalagi sebagai orang yang susah berhenti kalau sudah makan, kebersihan gigi harus benar-benar dijaga. Caranya dimulai dari hal simple: dengan rutin menyikat gigi dan tentu saja memilih pasta gigi yang sesuai. Banyak sekali manfaat pasta gigi yang bagus untuk tubuh, lho.
To be honest, dari kecil saya nggak dibiasakan menggosok gigi dengan rutin di malam hari sebelum tidur. Baru bener-bener rutin itu ketika remaja. Jadi saya berniat ketika punya anak kelak, saya harus memutus kebiasaan buruk ini.
Karena itulah saya sangat memperhatikan tumbuh kembang dan kebersihan gigi Baby D sedari kecil. Baby D pertama kali benar-benar bisa full membersihkan gigi dengan pasta gigi ketika dia bisa berkumur, kurang lebih di usianya yang ke 1 tahun lebih beberapa bulan.
Baca juga: 4 Jam Trip Ke Museum Detective Conan
Agak tricky sih untuk membiasakan balita membersihkan gigi. Tapi jangan putus asa ya, moms, karena kebiasaan baik itu nggak dibangun dalam waktu satu malam saja.
Lakukan Ini Supaya Anak Mau Menyikat Gigi.
1. Pilih Sikat Gigi Khusus Anak
Pilihlah sikat gigi berukuran kecil dengan bulu yang halus. Kalau perlu, moms juga bisa merendamnya dulu dengan air panas sebelum dipakai.
2. Sikat Gigi Bersama
Anak adalah peniru ulung. Usahakan untuk selalu menyikat gigi di waktu yang bersamaan sehingga si kecil melihat bagaimana cara menyikat gigi yang benar, dan dia paham bahwa menyikat gigi adalah sebuah kebiasaan yang menyenangkan.
3. Jangan Ditakut-Takuti.
Hayoo.. Apakah moms pernah secara sadar atau tidak sadar memberikan alasan yang menyeramkan kepada si kecil agar dia mau menyikat gigi? Kalau saya sih nggak pakai cara ini ya, moms.
Moms bisa memberikan afirmasi kepada anak untuk mau menyikat gigi, dan memberi tahu manfaat dan akibat dari menyikat gigi. Dengan motivasi yang benar, anak akan memiliki rasa kebutuhan yang kelak membuat kegiatan menyikat giginya adalah rutinitas demi kesehatan, bukan hanya karena takut semata.
4. Pelan-Pelan
Slow down aja bun. Hehe.. Mungkin bagi anak menyikat gigi bukan hal yang menyenangkan, ya. Sewaktu-waktu kita memang harus memahami bagaimana adaptasi si kecil, tapi tetap berikan dorongan positif ya supaya anak tetap mau menggosok giginya secara rutin.
5. Taruh Sikat Gigi di Tempat yang Bersih dan Terjangkau.
Untuk menjaga kebersihan, taruh sikat gigi di tempat yang bersih dan rutin diganti setiap 3 bulan sekali, ya. Biasanya saya juga menaruh sikat gigi di tempat dengan gambar kartun atau binatang lucu. Supaya anak tetap terus termotivasi untuk menyikat gigi.
Baca juga: Pengalaman Menggunakan Clodi

Memilih Pasta Gigi yang Pas.
Dari beberapa artikel yang saya baca, pendapat dokter mengenai kapan waktu yang tepat untuk memberikan anak pasta gigi berbeda-beda. Kalau saya sendiri dulu memberikan pasta gigi pada Baby D sejak usianya lebih dari satu tahun.
Patokan saya waktu itu, ketika Baby D sudah bisa berkumur, baru diberikan pasta gigi. Ini pun sejalan dengan pendapat dokter anak yang pernah saya tanyai saat imunisasi Baby D dulu.
Jadi saran saya tetap konsultasikan kepada dokter ya, waktu yang tepat untuk memberikan pasta gigi pada anak.
Manfaat Pasta Gigi Pada Balita
Seperti yang kita tahu, pasta gigi memiliki banyak kandungan yang berfungsi memelihara kesehatan gigi dan gusi. Tapi alangkah lebih baiknya kita memahami apa saja kandungannya dan apakah kandungan tersebut perlu untuk anak.
Kalau saya dulu, lebih memilih untuk tidak menggunakan pasta gigi berfluoride di awal pembelajaran Baby D menyikat gigi. Kenapa? Karena simply takut tertelan aja.
Padahal, banyak sekali lho manfaat dari fluoride. drg. Viera Fitani dalam alodokter.com mencatat beberapa manfaat dari fluoride diantaranya:
- Mencegah pertumbuhan bakteri mulut yang berbahaya.
- Memperlambat hilangnya mineral dari lapisan terluar gigi.
- Membangun kembali lapisan terluar gigi yang melemah.
- Menghentikan tanda awal kerusakan gigi.
Saya juga sempat ikut kulwap (kuliah whatsapp) tentang kesehatan gigi anak yang fokus pembahasannya tentang pentingnya pasta gigi ber-fluoride pada anak. Tapi saya pribadi pada awal Baby D bisa sikat gigi masih belum berani sih. Jadi saran saya, silahkan konsultasi lagi ya ke dokter gigi moms masing-masing untuk solusi terbaiknya. Ini hanya sekadar point of view dari saya saja.
Baca juga: Memulai MPASI
Tapi semakin kesini, penggunaan pasta gigi non-fluoride dan fluoride saya selang-seling tiap hari untuk Baby D. Kini di usianya yang ke 2,5 tahun, Baby D sudah full menggunakan pasta gigi anak dengan takaran secukupnya.
Oleskan pasta gigi seukuran beras (dikiiiit banget) pada awal-awal dia belajar menyikat gigi. Lalu setelah berusia 3 tahun baru dinaikan jadi sebesar kacang polong. Jadi hanya satu titik saja ya, bukan full satu sikat seperti yang kita lihat di iklan-iklan, hehe.
Pilih Pasta Gigi yang Memiliki Sertifikasi
Bagi saya, merk dan sertifikasi sebuah pasta gigi juga penting setelah kita memahami apa saja kandungannya. Biasanya saya mencari yang sudah bersertifikasi BPOM.
Merknya pun biasanya saya cari-cari dulu di forum parenting atau tanya rekomendasi ke teman.
Nah, setelah mengetahui berbagai manfaat pasta gigi pada anak, yuk mulai dijaga dan dibiasakan untuk menggosok giginya. Karena kualitas gigi di masa kecil, akan berpengaruh pada kesehatan gigi di dewasa kelak. Semangat moms!
Memang cukup tricky sih urusan belajar sikat gigi ini. Kalaupun anak udah bisa berkumur, biasanya aku ga kasih pasta gigi dulu. Ntar kalau bener2 paham ga boleh ditelen baru pilih produk yang aman seperti ini
Pasta gigi yang tepat dan sikat gigi yang nyaman pasti membuat anak jadi rajin menggosok gigi tanpa takut atau trauma. biar sehat selalu
Sama, aku juga gak dibiasain sikat gigi dari kecil. Sempat nangis2 kalo disuruh sikat gigi. Enatah kapan mulai sadar. Hahaha…
Saya juga agak telat sih melakukan sikat gigi secara rutin. Saya baru mulai ketika remaja. Well, sebelum itu sikat giginya nggak rutin. Wajar sih kalau waktu itu saya langganan dokter gigi karena seringnya sakit gigi.
Eh bener banget tuuuh. Dalam banyak hal orangtua suka menakut-nakuti anak biar nurut. Termasuk untuk urusan menggosok gigi. Iya sih nurut SAAT ITU tapi lebih karena takut, bukan paham. Eheuheu…note to myself juga sih ini.
Anak-anak emang paling susah ya mbak kalo disuruh sikat gigi, padahal paling demen makan yang manis2, tapi demi menjaga kesehatan giginya ya harus pelan2 dibiasakan. Aku setuju dengan poin jangan ditakut-takuti. Soalnya yang ada bukannya tergerak dari dirinya sendiri malah terpaksa dilakukan dengan alasan takut. Jadi memang mesti sabar ya mbak dalam membimbing balita supaya bisa rajin sikat gigi.
Pilih pasta gigi yang sudah sertifikasi. Note ini mbak. Nggak bisa asal sih memang untuk pilih pasta gigi untuk anak. Karena kalau salah pilih dan anak nggak suka, bisa lama lagi bujuk untuk rutin sikat giginya Haha
sewaktu kecil, saya juga nggak dibiasain rutin nyikat gigi sebelum tidur, nyeselnya sekarang. Kalo udah sakit gigi nggak enak banget. Sekarang wajib nyikat gigi sebelum tidur. Kebiasaan ini juga saya terapin ke anak-anak saya, biar disiplin dalam menjaga kesehatan mulut.
Makasih tipsnya, biar saya lebih rajin lagi mempraktikan kebiasaan bagus ini.
Tetaplah bersama anak untuk bersihkan gigi agar si snak nanti bisa mandiri setelah besar nanti.
Untuk urusan sikat gigi ini, memang agak pelik sih. Bener banget harus dibarengin sampai dia mau gosok gigi sendiri. Dan paling penting menurut saya, biarin anak memilih sikat giginya sendiri. Ya meski jatuhnya lebih mahal daripada sikat gigi orangtuanya, tapi cara ini mujarab banget.
wah iya, klo pilih pasta gigi huat anak jadi makin teliti lagi ya ka
harus memastikan klo bahan bahannya aman
Tips2nya menyenangkan sekali, akan aku pakai kalau diriku sudah punya anak, etapi kebiasaan baik ini gak harus pada anak juga sih yaa bisa kepada adik atau murid
Yes. Sikat gigi dan pasta gigi untuk balita memang harus tersertifikasi nih biar terjaga keamanannya. Aku pun seringnya mengajak si kecil menyikat gigi bersama biar ia mandiri memegang sikatnya sendiri dan mencontoh gerakannya. Awal awal saja masih dibantu, lama lama mahir jua.
Kalau saya sih agar anak mau sikat gigi, ya sikat gigi bareng. Jadi dicontohin gitu dulu.
Saat ini belum ngasih pasta gigi ke abak balitaku karena masih sering dimakan bahkan dijadikan mainan. Info di atas coba saya praktikkan
Anakku udah satu tahun setengah belum kukasi pasta gigi, masih cari-cari merk yang pas di hati. Peer banget nih biar anak rutin dan mau sikat gigi sebelum tidur, emaknya harus konsisten
Iya betul, dokter gigi anak saya jugw bilang memang penting menggunakan pasta gigi berfluoride…
PR besar nih buat ngaajarin anak rajin sikat gigi dari kecil ya mba, semua dimulai dari ibu yang membiasakan. Makasih mbak diaz, kalo udah punya anak bisa praktik nih.
Kak anaknya usia 1 tahun udah bisa kumur? Anakku 1,5 tahun masih digigit2 doang sikat giginya. Belum bisa kumur juga. Apa harus kuajarin kumur ya?
saat anak diajar sikat gigi pertama kali saya biasanya tidak pakai pasta gigi, biar dia terbiasa dulu dengan kebiasaan sikat gigi, selanjutnya baru deh pakai pasta gigi anak dan anak-anak happy banget, ada rasanya kan, tapi pengawasan ekstra agar tidak tertelan.
saya juga sensitif banget mbak kalau mengenang tentang kesehatan gigi, saya sedari kecil giginya kurang bagus, makanya kalau diajak senyum suka mingkem karena nggak pede. makanya ini sama anak saya agak tegas soal sikat gigi, perlu juga memilih pasta gigi yg pas ya biar hasilnya kerasa dan gigi kuat
Memang memilih produk untuk balita kudu lebih selektif, apalagi untuk produk kebersihan seperti pasta gigi ya