Salah satu kegiatan yang menyenangkan dan selalu saya ulang bersama Baby D adalah bermain sensory play. Permainan yang mudah dan muriah meriah ini ternyata memiliki beragam manfaat, lho. Apalagi, ternyata sensory play juga berpengaruh pada kemampuan anak belajar menulis kelak.
Ya, ada beberapa kegiatan sensory play yang bisa dimainkan dan memiliki fungsi sebagai kesiapan anak dalam belajar menulis. Tapi sebelum membahas lebih lanjut jenis sensory play apa saja yang bisa digunakan sebagai stimulasi belajar menulis, kita bahas dulu yuk apa itu sensory play.
Baca juga: Menyusui Dengan Keras Kepala
Apa Itu Sensory Play?
Sensory play adalah aktivitas yang dapat menstimulasi indra anak dalam permainan. Kegiatan sensory play juga memfasilitasi supaya anak menggunakan proses alami yang mereka punya saat bermain dimana mereka bisa bermain sekaligus berkreasi, menyelidiki, dan mengeksplorasi.
Karena itulah, sensory play juga bisa menorong anak untuk melakukan observasi, menstimulasi indera, dan memabangun hubungan syaraf di otak. Sensory play bisa mulai diperkenalkan kepada anak dari usia 6 bulan, hingga 3 tahun atau lebih.
Stimulasi Terhadap Indera Anak
- Penciuman: stimulasi yang datang dari bau-bauan melalui hidung.
- Peraba: stimulais yang datang dari reseptor peraba yang berasaksi pada penekanan benda, perubahan suhu yang dipegang (hangat atau dingin), atau getaran.
- Perasa: Stimulasi yang datang dari reseptor rasa yang terjadi secra kimiawi di dalam mulut.
- Penglihat: Stimulasi dari cahaya yang terjadi melalui mata dan dintrepertasikan melalui gambar virtual.
- Pendengar: Resepsi dari suara melalui telinga.
Tapi ternyata tidak hanya kelima indera itu saja, ada juga dua hal lainnya yang berkaitan dengan indera yang kita miliki dan termasuk juga dalam kegiatan sensory play:
- Body Awareness: atau kesadaran akan tubuh, yaitu merupakan hasil yang diterima otak dari reseptor seperti otot dan sendi yang memungkinkan kita merasakan apa yang sedang dilakukan.
- Keseimbangan: merupakan stimulasi yang terpusat di bagian dalam telinga yang memberikan sinyal kepada posisi tubuh yang berkaitan dengan gravitasi (keseimbangan).
Baca juga: Belajar Bahasa Asing Bersama Hello Bana
5 Manfaat Sensory Play Untuk Anak
1. Melatih Perkembangan Otak
Semakin banyak informasi, aktivitas, dan pengalaman bermain yang dimili, semakin banyak pula “bank data” yang tersimpan pada anak. Maka, otak pun akan semakin kokoh karena banyak diberikan stimulasi
2. Melatih Regulasi Diri
Dengan terbiasa mendapatkan permainan sensori, anak akan berada dalam kategori right state, dimana dia akan lebih siap untuk menerima stimulasi.
3. Meningkatkan Bonding
Karena biasanya sensory play dilakukan dalam pengawasan orang tua, atau bahkan dilakukan bersama dengan orang tua, saat itu pula bonding atau ikatan anatara anak dan orang tua terbentuk.
4. Membantu Perkembangan Motorik Halus dan Kasar.
Dalam permainan sensory play sering kali melibatkan kemampuan koordinasi otot kecil atau motoric halus anak. Misalkan kegiatan menuang, mengambil, menjepit, meremas, dan lain sebagainya. Kemampuan ini nantinya akan dibutuhkan anak dalam melakukan berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
5. Membantu Anak Untuk Belajar Fokus
Saat anak bermain sensory play, anak akan membangung informasi dalam otaknya dan memilahnya mana informasi yang digunakan dan tidak digunakan. Ini akan membantu anak untuk terus fokus.
Sensory Play Sebagai Stimulasi Anak Belajar Menulis
Untuk mempersiapkan kemampuan menulis anak, diperlukan stimulasi dini sebagai upaya pengembangan kemampuan tangan. Mulai dari memegang benda, meremas, hingga pada nantinya anak akan bisa memegang pensil atau pulpen dengan baik dan benar.
Maka dari itu, dibutuhkan stimulus yang tepat bagi anak yang bisa merangsang pertumbuhan motoriknya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan permainan sensory play.
Baca juga: Daftar Barang Bawaan Saat Bersalin
Aktivitas Pre-writing yang Bisa Dilakukan Bersama Anak
1. Bermain Playdough
Playdough bisa dibuat sendiri dengan bahan yang sederhana. Beragam resep playdough juga tersebar banyak di internet.
Selain mudah, permainan ini juga dapat membuat anak mengeksplorasi kegiatannya yang bisa mengembangkan kekuatan jari, tangan, dan kekuatan menggenggam.
2. Bermain Pasir Atau Garam
Biasanya aktivitas ini bisa dilakukan mulai dari anak berusia 6 bulan. Namun tetap harus dalam pengawasan orang tua ya, walaupun menggunakan bahan baku yang aman jika tertelan.
Untuk anak yang lebih dewasa, bisa juga menggunakan media bantu lain seperti botol, corong, dan sendok, untuk mengeksplor aktivitas lain seperti menuang pasir ke botol, dan lain-lain.
Kegiatan ini melatih motorik halus, kekuaran tangan, dan koordinasinya.
3. Memindahkan Air Menggunakan Spons
Ini adalah mainan yang paling bikin Baby D excited. Pertama karena menggunakan medium air, dan kedua karena dia bisa basah-basahan! 😀
Ya, memindahkan air menggunakan spons bisa jadi kegiatan yang menyenangkan dan cukup menguras tenaga si kecil. Karena, dilakukan dengan mengeluarkan tenaga (memeras). Kekuatan tangan anak pun bisa terlatih dengan aktivitas ini.
4. Merobek dan Menggunting Kertas
Ini juga merupakan kegiatan yang paling disukai Baby D saat berusia 11 bulan. Dulu, guru daycare-nya mengajarkan untuk merobek tisu. Dan sampai sekarang Baby D masih ingat dong!
Ya, perlu diperhatikan juga rentang usia dalam melakukan aktivitas ini ya. Anak yang lebih besar mungkin bisa berlatih merobek atau menggunting kertas menggunakan gunting tumpul (dari plastik).
Semakin besar anak, tantangannya pun bisa ditambah seperti menggunting pola lurus, zigzag, dan lain sebagainya.
Sebenarnya masih banyak lagi jenis sensory play yang bisa dimainkan. Tapi, ini saya rangkum sesuai dengan pegalaman saya saja, ya.
Selalu excited deh, menemani anak untuk bisa bermain sekaligus mempersiapkannya memiliki kemampuan belajar menulis dan practikal life skill.
Nah, gimana nih, biasanya apa saja aktivitas bermain bersama anak yang sering kamu lakukan? Cerita di kolom komentar yuk!
Sumber referensi, diakses Maret 2021:
Rumah Tumbuh – Pre-writing Activities
Educational Playcare – Why Sensory Play is Important for Development
Aktivitas Pre-writing nya bisa dicoba nih buat main sama ponakan di rumah, makasih mbak sudah sharing. Tertarik banget sama sensory play ini, apalagi banyak manfaatnya untuk anak
Selamat mencoba
wah ini sih useful banget buat saya bisa nanti diterapin kalau sudah punya baby, kegiatan ini memang sangat penting banget ya untuk menstimulus kecerdasan anak sejak dini. agar mereka mulai terlatih dan belajar banyak hal sejak kecil, saya suka berkegiatan main merobek dan menggunting ini dengan keponakan saya yang masih kecil
Iya mbak, aktivitas sederhana yang sangat berpengaruh bagi perkembangan anak kelak
Memang anak harus dilatih sejak awal ya mbak agar perkembangan motoriknya berkembang. Aku punya teman yg anaknya usia 1,5 tahun tapi masih belum jalan dan lambat perkembangan motoriknya.
Betul mba, tapi perkembangan pada tiap anak cenderung berbeda.. jadi lebih baik dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu..
Hmm, kegiatan sensory play ini sangat penting dilakukan oleh anak dan orangtua ya agar kempuan sensori anak semakin meningkat. Orangtua harus sering menjadwalkan kegiatan ini.
Betul mba, bisa meningkatkan kualitas juga antara anak dan orang tua.. hehehe
Wah, informasi yang berguna banget nih mengenai sensory play untuk persiapan anak belajar menulis. Nanti aku referensikan juga tulisan ini ke adik-adikku yang punya anak kecil. Bagus banget soalnya kegiatannya
Terima kasih mba monic.. semoga bermanfaat ya 🙂
Boleh juga nih idenya untuk main2. Semuanya belum pernah nyoba sih, akunya kurang kreatif jadi ibuk huhuu. Besok mau coba memindahkan air dengan spons aah. anakku suka main air bangett. hihi
Bener deh mba, jadi ibu itu membuat kita untuk lebih kreatif lagi.. hihi
Sahabatku yg anaknya baru aja 12 bulan lagi rajin2nya nih ngelakuin sensory play. Saya? Lagi cari calon suami dulu haha
Hahaha… aku bantu aminin ya mba 😉
Wah, ini mirip sekali dengan metode DDST (Denver Development Screening Test) dalam dunia kesehatan anak mb, kalo dikombinasi dengan sensory play sepertinya akan lebih maksimal untuk hasilnya.
Wah aku baru tahu mas.. brb cari info tentang DDST 🙂
sensory play ini memang penting banget. Dan ternyata bermanfaat bagi anak kedepannya ya. Anak2ku dulu juga suka banget main mulai pasir2an ampai playdoh. Kalau menggunting-gunting, ampe usia 8 thn skrg aja asih hobi banget hahaha. walau lebih berpola sih ya
Iya mbak, semakin besar anak, permainannya pun semakin menantang ya..
seneng mba main sensory play sama anak nih, cuma sampai sekarang belum nemu solusi kalau sudah main dan rumah berantakan sekali apalagi sekarang sudah ade yang usianya 1 tahun lebih riweh lagi sama dia, hihihi
Wah kalau ini juga aku nggak punya solusinya mbak, hahaha. Biasanya biar tetap waras sih rumah berantakan gak papa menurutku xD
Sensory play ini harus rajin dilakukan orang tua atau orang terdekat dengan anak ya. Kudu sabar, ga boleh dikit dikit bosan atau malas. Manfaatnya ternyata beneran liar biasa ya bagi pertumbuhan dan perkembangan anak
Betul sekali mba…
Dear mbak Diaz Bela, trims buat sharing pengalamannya. Saya menunggu pengalaman berikutnya tentang parenting hihi.
Terkadang anak saya jika bermain melatih konsentrasi dengan menggunakan kedua tangannya, dia cenderung bosanan. Tapi kalau semisal saya sedang mencuci piring atau menyapu lantai atau mengerjakan pekerjaan rumah lainnya, anak saya justru semangat melihat dan meniru saya. Jadi kadang lucu aza usia tiga tahun sukanya beberes rumah.
Salam kenal ya mbak ^^
Salam kenal juga mba Lisa.. Iya practical life skill juga bagus banget lho mba untuk tumbuh kembang si kecil. Aku juga sering nyapu bareng anakku.. heheehe XD
Sensory play manfaatnya banyak ya ternyata. Ortu zaman dulu tuh kurang paham beginian jadinya kalo anak2nya terlalu banyak main kotor2an pasti marah haha.. ortu zaman now emg kudu berubah sesuai perkembangan zaman anak2 kita
Betul mba… Beda generasi sih ya, kita harus sabar2 aja hehe
Aku suka banget menciptakan sensory play yang berasa dari hal sederhana di rumah. Biasanya aku selalu menemani anak-anak bermain dirumah.
Waa senang ya mba main sama anak di rumah 🙂
kalo masa nya anakku tuh corat-coret tembok dan alas apapun, gambar banyak hal terutama sih di tembok ahaha sampai penuh itu tembok isinya gambar dia
Wkwk.. ibunya harus sabar dulu ya mbak temboknya nggak aesthetic XD
Banyak jenis permainan untuk melatih motorik anak ya mba, yg masih aku inget tuh main Play-Doh pas kecil, sampai umur 5 tahun masih ada walaupun warnanya nggak jelas lagi hihi
Betul mba.. semua warna tumplek jadi satu ya.. hihi
aku seneng nih ngajarin anakku sensorik play sejak dini karena memang banyak manfaatnya. Kadang kegiatan seperti menyibek kertas membuat orangtua marah, padahal itu tahap penting untuk si kecil juga
Betul sekali mba 🙂
Ternyata main playdoh juga ada dampak positifnya ya buat anak. Jadi inget banget dulu pas kecil sering diajak main playdoh sama mama, bikin berbagai macam bentuk
Kalau aku dulu mainnya lilin mamang-mamang mba.. hihi
Sensory play memang terbukti banget mempercepat tumbuh kembang anak. Di TK ku alhamdulillah setiap hari menerapkan sensory play. Banyak anak yang dulunya baru masuk pendiem begitu keluar jadi makin aktif dan cerewet hahahahah
Wah seru ya mba.. TK nya di daerah mana mba?
Aktivitas pre-writing ternyata seru juga ya dan bisa bgt dilakukan di rumah. Anak jadi aktif & apalagi motorik nya. Bisa jadi ide buat nanti di masa depan nih ?.
Banget mba.. Bermain sambil belajar 🙂
Kemarin ak kan bikin slametan keponakanku ikutan mau bisaan aja bantuin ya udah aku ajarin centongin nasi, ini masuk juga ya Mbak. Waaah dunia anak memang banyak yang bisa dipelajari ta
Iya betul mba, itu juga masuk menjadi practical life skill 🙂
Dari semenjak balita selalu stimulus sensori play nya sekarang anakku sudah bisa pegang alat tulis dan lumayan rapi mewarnainya padahal belum sekolah hehe
Waahh kereen! Yang penting selalu konsisten ya mba..
Insyallah kalau ada kemauan, pasti ada jalan. Mumpung belum mengenal bangku sekolah, memang ada baiknya anak diajari segala sesuatunya terlebih dahulu. Seperti menulis misalnya
Hai Mbak Diaz Bela, salam kenal. Background kita sama deh, sama-sama eks journo. Tapi saya eks journo cetak-digital (majalah-koran-online) di Jakarta. Terima kasih untuk artikelnya. Meski belum jadi ortu dan belum menikah, saya juga jadi belajar. Baru tahu dan paham saya kalau ternyata sensory play juga berpengaruh pada kemampuan anak belajar menulis. Informasi yang bermanfaat. 🙂
Kegiatan menyenangkan ibu dan anak yang sama sama sedang belajar ya Mba. Aku mau praktik ah tar kalo dah punya anak sendiri. Do’ain ya Mba Diaz biar bisa nusulin ?
Menarik sekali permainannya. Aku punya ponakan yg berumur 2 tahun. Aku blm berani utk ngasih yg gunting kertas itu. Dia suka aktif sendiri sih anaknya. Takutnya kenapa2. Tp penasaran sih dicoba. Yg penting kan hrs ditemani orangtua.
Sewaktu kecil, aku paling suka main playdough sih. Seseru itu menurut aku. Sampai sekarang masih suka ingat. Ternyata permainan itu bagus ya kak.
Sensory play banyak manfaat buat perkembangan dan daya kreativitas ya. Boleh nih di ATM tips dan permainannya
wah keponakanku sering banget main itu semua. sensory play bikin anak anteng juga, xixi.
Ide bagus ni mbk pengen cobain juga ke anakku kebetulan sekarang lg mau ngajarin prewriting
jadi sensory play ini lebih mengajak anak-anak untuk beraktivitas atau do something ya mba? saya rasa praktik memang lebih baik untuk mengajak anak-anak untuk belajar
Seru sekali… ini bisa coba dipraktikkan pas sama ponakan nih.
Makasih banyak ya mbk sudah mengulasnya dengan detail 😀
jadi nambah ilmu deh, baru tau kalau merobek tisu juga bagian dari sensory play. mendadak mau diterapin ke anak aku ne
Aku mau nih coba buatin playdough sendiri buat mainan sensory play anakku. Juga mau beli sponge dulu buat dia latihan mindahin air. Biar kemampuan meremas tangannya makin kuat.