Satu hal yang paling saya ingat ketika mau memulai MPASI adalah pernyataan teman saya: persiapkan alat-alat secukupnya, jangan berlebihan, percuma nanti tidak terpakai. Inget banget karena ini sesuai dengan prinsip saya: punya secukupnya.
Entahlah, mungkin semenjak menjadi Ibu, atau semenjak nggak bekerja lagi, atau bahkan memang sudah terbiasa dari dulu, saya selalu mikir-mikir kalau mau beli suatu barang.
Khilafnya cuma kalau di toko buku sama pengeluaran buat makan aja! Eh, sama aja ya? Hahahaha… Jadi ketika temen saya ngomong gitu langsung lah saya iyain dan langsung siap-siap membuat list peralatan apa saja yang dibutuhkan menjelang MPASI nanti.
Baca juga: Daftar Barang Bawaan Saat Bersalin
Peralatan MPASI yang Saya Butuhkan
Untuk menambah referensi, saya pun makin rajin tanya teman-teman yang sedang dan sudah melalui masa MPASI tentang peralatan apa saja yang dibutuhkan. Dan tadaaaa! Daftarnya pun mengerucut menjadi:
- Kursi makan
- Alat masak (blender, kukusan, panci atau wajan, dan slow cooker (optional))
- Talenan
- Ulekan
- Sarinagan Kawat
- Satu set perlengkapan makan (piring, mangkok, sendok, garpu)
- Kontainer/kotak makan
Semua peralatan dapur sudah punya (hehe, iya saya nggak beli lagi, pakai aja yang ada di dapur :p), ulekan dan talenan beli lagi untuk memotong makanan mentah dan matang (dibedakan), kursi makan, slow cooker, dan peralatan makan sudah ada dapat dari kado, oke berarti tinggal beli kontainer atau kotak penyimpanan makanan untuk MPASI yang sudah jadi.
Nah, karena Ibu saya juragan tupperware (wkwk), nggak perlu pusing cari ke baby shop lagi, saya langsung pesan petite square set isi 6 (ini kepake banget sih) dan dapat banyak hibah wadah tupperware kecil-kecil yang dulu diragukan fungsinya :p
Rezekinya baby D, pas lagi beli malah dikadoin seri Tiwi Todz yang didalamnya ada sepaket peralatan makan yang praktis buat traveling dan sippy cup! Wah, D seneng banget minum pakai sippy cup ini. Walau kadang saya pelan-pelan kasih minum lewat gelas (masih belajar) tapi sippy cup ini sangat membantu terutama kalau traveling dan ketika lagi GTM (karena otomatis mangap!).
Untuk pengalaman makannya nanti saya bahas di postingn terpisah ya! 😉
Baca juga: Menjadi Ibu Rumah Tangga
Perlukah Menyetok MPASI Fortifikasi?
Selain peralatan, saya juga langsung sedia MPASI fortifikasi alias MPASI instan dan snacknya. Milih merknya gimana? Sesuka hati aja! Hahahaha..
Tapi untuk MPASI instan saya selalu pilih makanan yang ada keterangan MPASI nya, alias ditulis kalau ini adalah MPASi gitu. Dan, karena saya dari awal udah commit menggunakan metode responsive feeding + menu 4 bintang (dalam satu kali makan mengandung karbohidrat, sayur, protein hewani, dan protein nabati), jadi saya selalu milihnya MPASI instan yang terdiri dari beragam rasa.
Kayaknya sama aja sih dengan yang cuma satu rasa aja karena sama-sama sudah difortifikasi, tapi yaaa pengen aja pilih yang macem-macem. Hehehe..
Baca juga: Belajar Menggunakan Popok Kain
Untuk snack dan cracker, jumlah dan jenisnya akan ngikutin dengan kebiasaan dan kesukaan baby-nya. Jadi nggak perlu stok banyak-banyak juga.
Di foto ini memang banyak karena ketika saya nulis ini D udah 7 bulan lebih dan sudah ada kecenderungan sukanya kemana, jadi sekalian nyetok 😀 By the way, ada beberapa juga yang terindikasi alergi buat D dan udah saya stop nggak saya kasih lagi.
Well, mungkin itu aja sih persiapan MPASI yang kemarin saya siapkan. Serba simpel, anti ribet-ribet club, dan nggak boros (hehehe).
So far setelah jalan MPASI selama sebulan lebih semua peralatan terpakai. Tapi saya belum coba pakai slow cooker sih karena masaknya selalu setiap pagi. Kalau untuk mommy yang bekerja mungkin akan kebantu banget karena bisa masak sambil ditinggal tidur.
Gimana, ada pengalaman yang sama juga nggak ketika mempersiapkan MPASI? Atau malah ada pengalaman yang tak terlupakan? Boleh yuk sharing di kolom komentar!