Selalu ada waktu untuk melepas dan memulai sesuatu. Menemukan tempat seperti keluarga di tengah-tengah tuntutan rutinitas jemu itu tidak mudah. Keluarga yang benar-benar “keluarga”. Yang dimana kamu bisa benar-benar sedih, tertawa, dan menghabiskan waktu bersama semua anggota di dalamnya.
Tapi kembali lagi kepada quotes tetua tentang hidup yang harus memilih dan hidup yang merupakan sebuah prioritas, saya kembali tidak bisa memiliki semuanya. Perih memang, tapi kehidupan harus terus berjalan selama masih mengemban kewajiban. Ada banyak kata yang harus dirangkai, ada banyak pemikiran yang harus disalin dalam lembaran kertas.
Dadah tempat kerja dan setiap jengkal isinya yang saya sayangi! Saya pergi dulu ya, mengemban ilmu terakhir dalam label pendidikan formal tingkat satu. Terima kasih telah membelalakan mata saya bahwa hidup itu keras dan berjuang itu butuh mengorbankan. Terima kasih telah membuat saya puas akan apa yang saya dapatkan di setiap tanggal dua lima, alasan saya tersenyum untuk menjejali rak buku reyot saya dengan satu jilid yang baru. Semoga semua yang meninggalkan tempat itu dipenuhi senyum kepuasan dan kekeluargaan, seperti saya. Saya pamit mundur dulu. Satu langkah… Untuk kembali maju dua langkah. 🙂
hahaha, makasih key 😀
ayoo balik ke jogja!! :p